Musim
nikah (udah kaya duren, ada musimnya) adalah musim kebahagiaan untuk pasangan
mempelai dan dua keluarga yang dipersatukan. Tapi seperti siang pasti ada
malam. Sama halnya bahagia, pasti ada yang bersedih melihat orang lain bahagia.
Yaitu mantan yang pernah bahagia bersama dia yang sekarang bahagia dengan yang
lain. Tinggal itung aja dah, berapa mantan yang pernah dimiliki. Mudah-mudahan
tidak melebihi tamu undangan yang hadir, agar tidak ada asosiasi mantan-mantan
bahagia.
Pasangan
yang baru merasakan manisnya pernikahan biasanya sering share-share foto
pernikahan, foto pre-wedding, foto akad, foto resepsi, foto makanan
tamu, foto parkiran resepsi, foto mantan yang dateng manghadiri undangan.
Mungkin maksudnya untuk membagi kebahagiaan ke semua orang, termasuk mantan,
para temen yang jomblo, termasuk emak gua yang sudah bisa main facebook. Semua
bahagia kan, termasuk gua yang semakin bingung nyari alesan apalagi kalau
ditanya kapan mau nikah.
Bahagia
itu urusan perasaan, bukan kelihartan banyak orang. Bahagia itu adalah sesuatu
yang harus disyukuri, bukan untuk dipamerkan. Khawatir ada yang mendoakan
kurang baik dan mengurangi kebagaiaan kita. Dan menjaga hati-hati yang masih
sendiri karena belum mendaptkan yang dinanti.
Kita
tidak akan tau kedepannya seperti apa, karena dalam hidup semua memiliki
kemungkinan. Mungkin suami ada yang suka dan rela jadi bini kedua setelah lihat
fotonya yang gagah. Mungkin bisa jadi mantan, setelah banyak foto yang di upload.
Yang
pasti, rendah hati itu sangat dihargai walaupun kita mampu untuk melakukannya.
Menghargai perasaan dan keadaan orang, akan membuat kita terlihat simpatik dan
mengundang doa-doa baik. Karena kita hanyalah anak manusia yang mencoba belajar
mencintai tanpa melupakan takdir. Belajar untuk menciptakan kebahagiaan tanpa
anda yang terluka.
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar